Blogroll

Sabtu, 10 Mei 2025

12 Tips Merawat Sarung Batik Agar Awet, Warna Tetap Cerah, dan Motifnya Tak Luntur

Sarung batik bukan sekadar kain, tapi warisan budaya yang penuh nilai seni dan filosofi. Karena itulah, merawat sarung batik harus dilakukan dengan cara khusus agar warnanya tetap cerah, motifnya awet, dan kainnya tetap nyaman dipakai dalam waktu lama. Nah, buat kamu pemilik atau pecinta batik, berikut 12 tips merawat sarung batik KaLoka.Val agar selalu tampil memesona!

 

 1. Cuci Secara Manual dengan Tangan

Batik, terutama batik tulis seperti di KaLoka.Val, sebaiknya tidak dicuci menggunakan mesin cuci. Getaran dan putaran mesin bisa merusak serat kain serta membuat motif cepat pudar. Cucilah dengan tangan menggunakan gerakan lembut, tanpa diperas atau dikucek keras.

Alasannya:
Agar serat kain tetap utuh dan motif batik tidak cepat rusak karena gesekan kasar.

 

 2. Gunakan Sabun Khusus Batik atau Sabun Lembut

Hindari deterjen biasa yang mengandung pemutih atau bahan kimia keras. Gunakan sabun khusus batik atau sabun bayi cair yang lembut. Jika tidak ada, cukup larutkan sedikit shampoo bayi ke dalam air cucian.

Alasannya:
Deterjen keras bisa mengikis pewarna alami atau sintetis, membuat warna batik cepat kusam dan pudar.

 

 3. Hindari Merendam Terlalu Lama

Saat mencuci, jangan merendam sarung batik terlalu lama, maksimal cukup 5-10 menit saja. Terlalu lama direndam akan membuat warna batik luntur dan bercampur di dalam air rendaman.

Alasannya:
Pewarna alami lebih mudah larut dalam air dibanding pewarna tekstil modern. Semakin lama direndam, warna batik akan lebih cepat luntur.

 

 4. Jangan Dikucek atau Disikat

Saat membersihkan bagian yang kotor, cukup usap perlahan menggunakan tangan atau kain halus. Hindari menggunakan sikat atau mengucek keras, karena bisa merusak tekstur kain dan membuat motif batik terkelupas.

Alasannya:
Motif batik, khususnya batik tulis dengan malam, lebih rentan rusak jika terkena tekanan atau gesekan kasar.

 

 5. Bilas Menggunakan Air Dingin atau Suhu Normal

Gunakan air dingin atau air suhu ruang saat mencuci dan membilas sarung batik. Hindari air panas karena bisa membuat warna batik luntur dan serat kain menyusut.

Alasannya:
Panas bisa mempercepat proses pelunturan warna alami dan membuat serat kain katun atau sutra lebih cepat rapuh.

 

 6. Jangan Peras Kain Saat Basah

Setelah dicuci, cukup tiriskan kain batik tanpa diperas. Perasan yang terlalu kuat bisa membuat serat kain patah dan membuat permukaan batik jadi kasar.

Alternatifnya:
Gulung kain dalam handuk kering, tekan perlahan untuk menyerap kelebihan air, lalu jemur.

 

 7. Jemur di Tempat Teduh, Hindari Sinar Matahari Langsung

Jangan menjemur batik di bawah terik matahari langsung. Jemurlah di tempat yang teduh, terbuka, dan cukup angin agar kain cepat kering tanpa merusak warna.

Alasannya:
Sinar matahari langsung bisa memudarkan warna batik dan membuat tekstur kain menjadi kaku.

 

 8. Setrika Dengan Suhu Rendah

Jika ingin menyetrika sarung batik, gunakan setelan suhu rendah dan setrika di bagian dalam kain, bukan di sisi motifnya. Bisa juga dialasi dengan kain katun tipis saat menyetrika.

Alasannya:
Suhu panas yang terlalu tinggi bisa merusak warna, motif, dan membuat kain jadi mengkilap di bagian tertentu.

 

 9. Simpan di Tempat Sejuk dan Kering

Simpan batik di lemari dengan kondisi kering, tidak lembap, dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Gunakan silica gel atau kantong kapur barus (camphor) alami seperti irisan akar wangi agar kain tetap segar dan tidak berjamur.

Alasannya:
Kondisi lembap bisa memicu jamur yang akan merusak serat kain dan meninggalkan bercak putih yang sulit dihilangkan.

 

 10. Hindari Menggantung Sarung Batik Terlalu Lama

Jika ingin menyimpan dalam waktu lama, jangan digantung terlalu lama karena bisa membuat serat kain molor dan berubah bentuk. Lebih baik dilipat rapi dan sesekali dikeluarkan untuk diangin-anginkan.

Alasannya:
Kain yang terlalu lama digantung bisa berubah struktur seratnya, terutama jika terkena beban di area gantungan.

 

 11. Gunakan Pewangi Alami Saat Menyimpan

Agar batik tetap harum, gunakan pewangi alami seperti irisan cendana, akar wangi, atau daun pandan kering di dalam lemari penyimpanan. Hindari pewangi berbahan kimia cair yang bisa meninggalkan noda.

Alasannya:
Pewangi alami lebih aman untuk kain dan tidak menyebabkan flek atau reaksi kimia dengan pewarna batik.

 

12. Hindari Menggunakan Deodorant Langsung ke KainJika memakai sarung batik untuk acara, hindari menyemprotkan parfum atau deodorant langsung ke kain, karena kandungan alkohol dan bahan kimia di dalamnya bisa membuat warna batik pudar atau meninggalkan bercak.

Alternatifnya:
Semprotkan parfum ke tubuh atau pakaian dalam sebelum mengenakan sarung batik.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Blog Archive

Translate

Terimakasih telah berkunjung ke Toko ini, semoga Produk dari kami dapat bermanfaat, kirimkan penilaian, saran dan kritik tentang Toko pada Menu Kontak Kami…

Pages

Pages

Pages - Menu

Pages

Pages

Blogger templates