Sarung
batik bukan sekadar kain, tapi warisan budaya yang penuh nilai seni dan
filosofi. Karena itulah, merawat sarung batik harus dilakukan dengan cara
khusus agar warnanya tetap cerah, motifnya awet, dan kainnya tetap nyaman
dipakai dalam waktu lama. Nah, buat kamu pemilik atau pecinta batik, berikut 12
tips merawat sarung batik KaLoka.Val agar selalu tampil memesona!
1. Cuci Secara Manual
dengan Tangan
Batik,
terutama batik tulis seperti di KaLoka.Val, sebaiknya tidak dicuci menggunakan
mesin cuci. Getaran dan putaran mesin bisa merusak serat kain serta membuat
motif cepat pudar. Cucilah dengan tangan menggunakan gerakan lembut, tanpa
diperas atau dikucek keras.
Alasannya:
Agar serat kain tetap utuh dan motif batik tidak cepat rusak karena gesekan
kasar.
2. Gunakan Sabun
Khusus Batik atau Sabun Lembut
Hindari
deterjen biasa yang mengandung pemutih atau bahan kimia keras. Gunakan sabun
khusus batik atau sabun bayi cair yang lembut. Jika tidak ada, cukup larutkan
sedikit shampoo bayi ke dalam air cucian.
Alasannya:
Deterjen keras bisa mengikis pewarna alami atau sintetis, membuat warna batik
cepat kusam dan pudar.
3. Hindari Merendam
Terlalu Lama
Saat
mencuci, jangan merendam sarung batik terlalu lama, maksimal cukup 5-10
menit saja. Terlalu lama direndam akan membuat warna batik luntur dan
bercampur di dalam air rendaman.
Alasannya:
Pewarna alami lebih mudah larut dalam air dibanding pewarna tekstil modern.
Semakin lama direndam, warna batik akan lebih cepat luntur.
4. Jangan Dikucek
atau Disikat
Saat
membersihkan bagian yang kotor, cukup usap perlahan menggunakan tangan atau
kain halus. Hindari menggunakan sikat atau mengucek keras, karena bisa merusak
tekstur kain dan membuat motif batik terkelupas.
Alasannya:
Motif batik, khususnya batik tulis dengan malam, lebih rentan rusak jika
terkena tekanan atau gesekan kasar.
5. Bilas Menggunakan
Air Dingin atau Suhu Normal
Gunakan
air dingin atau air suhu ruang saat mencuci dan membilas sarung batik. Hindari
air panas karena bisa membuat warna batik luntur dan serat kain menyusut.
Alasannya:
Panas bisa mempercepat proses pelunturan warna alami dan membuat serat kain
katun atau sutra lebih cepat rapuh.
6. Jangan Peras Kain
Saat Basah
Setelah
dicuci, cukup tiriskan kain batik tanpa diperas. Perasan yang terlalu kuat bisa
membuat serat kain patah dan membuat permukaan batik jadi kasar.
Alternatifnya:
Gulung kain dalam handuk kering, tekan perlahan untuk menyerap kelebihan air,
lalu jemur.
7. Jemur di Tempat
Teduh, Hindari Sinar Matahari Langsung
Jangan
menjemur batik di bawah terik matahari langsung. Jemurlah di tempat yang teduh,
terbuka, dan cukup angin agar kain cepat kering tanpa merusak warna.
Alasannya:
Sinar matahari langsung bisa memudarkan warna batik dan membuat tekstur kain
menjadi kaku.
8. Setrika Dengan
Suhu Rendah
Jika
ingin menyetrika sarung batik, gunakan setelan suhu rendah dan setrika di
bagian dalam kain, bukan di sisi motifnya. Bisa juga dialasi dengan kain katun
tipis saat menyetrika.
Alasannya:
Suhu panas yang terlalu tinggi bisa merusak warna, motif, dan membuat kain jadi
mengkilap di bagian tertentu.
9. Simpan di Tempat
Sejuk dan Kering
Simpan
batik di lemari dengan kondisi kering, tidak lembap, dan tidak terpapar sinar
matahari langsung. Gunakan silica gel atau kantong kapur barus (camphor) alami
seperti irisan akar wangi agar kain tetap segar dan tidak berjamur.
Alasannya:
Kondisi lembap bisa memicu jamur yang akan merusak serat kain dan meninggalkan
bercak putih yang sulit dihilangkan.
10. Hindari
Menggantung Sarung Batik Terlalu Lama
Jika
ingin menyimpan dalam waktu lama, jangan digantung terlalu lama karena bisa
membuat serat kain molor dan berubah bentuk. Lebih baik dilipat rapi dan
sesekali dikeluarkan untuk diangin-anginkan.
Alasannya:
Kain yang terlalu lama digantung bisa berubah struktur seratnya, terutama jika
terkena beban di area gantungan.
11. Gunakan Pewangi
Alami Saat Menyimpan
Agar
batik tetap harum, gunakan pewangi alami seperti irisan cendana, akar wangi,
atau daun pandan kering di dalam lemari penyimpanan. Hindari pewangi berbahan
kimia cair yang bisa meninggalkan noda.
Alasannya:
Pewangi alami lebih aman untuk kain dan tidak menyebabkan flek atau reaksi
kimia dengan pewarna batik.
12. Hindari Menggunakan Deodorant Langsung ke KainJika memakai sarung batik untuk acara, hindari menyemprotkan
parfum atau deodorant langsung ke kain, karena kandungan alkohol dan bahan
kimia di dalamnya bisa membuat warna batik pudar atau meninggalkan bercak.
Alternatifnya:
Semprotkan parfum ke tubuh atau pakaian dalam sebelum mengenakan sarung batik.
0 komentar:
Posting Komentar